Senin, 26 Maret 2012

Anugerah Terindah *Prolog (Yoshill)

RIO P.O.V

Ibaratkan minuman
Aku ice dia teh
Ibaratkan musim
Aku Winter dia Spring
Ibaratkan alat
Aku kertas dia Pensil

Teh yang selalu menghangatkan ice 
Spring yang selalu menyemikan Winter
Pensil yang selalu menulis harapn di atas kertas

Aku yang keras seperti Ice
Aku yang dingin seperti salju
Aku yang rapuh seperti  kertas

Tapi semua berubah, Karena dia...

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Shilla P.O.V

Ibaratkan minuman
Aku teh dia Ice
Ibaratkan musim
Aku spring dia winter
Ibartakan  alat 
Aku pensil dia kertas

Teh yang selalu menghangatkan ice 
Spring yang selalu menyemikan Winter
Pensil yang selalu menulis harapn di atas kertas

Aku yang menghangatkan Ice
Aku yang menyemikan salju
Aku seperti pensil yang selalu menuliskan harapan pada kertas (padanya)

Tapi aku akan merubah dia...

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Alvin Iel Cakka P.O.V

Kami Ingin dia berubah seperti  Dia yang dulu, yang jahil,ceria,humoris
Kami yakin perempuan itu bisa merubah'nya'

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Sivia Ify Agni P.O.V

Kami yakin dia yang humoris,jahil,ceria akan kembali seperti dulu
Kami percayakan Sahabat kami untuk merubah'nya'

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Come back to Me (Cakshill)

Ashilla P.O.V

Jakarta,09-09-2011  
Pukul. 5:30 wib

Masihku ingat hangatnya pelukanmu
Masihku ingat tentramnya tanganmu
Masihku inget Lembaran foto kita 
Masihku inget kata-kata manismu
Apakah kau mengingatku juga?
Apakah kau Ingat kenangan kita?
Apakah kau ingat kata-kata manismu untukku?
Mungkin Tidak!

''Shill,udah bangun belum?''kata seseorang mengagetkanku, sesaat aku melirik cepat kearah pintu dan berpaling untuk melanjutkan duniaku.
''Shill, cepet mandi? kakak ada Kuliah pagi nih!'' kata seseorang lagi yaitu Kak Iel (Gabriel Stevent -Kakaknya Shilla), aku melengos dan pergi kearah pintu dengan malas sambil menghapus air mata yang ada dipipiku. Ya, sudah rutinitasku selama beberapa tahun belakangan ini aku sering menangis memikirkan nya, yang mungkin sudah tidak memikirkanku lagi, Pahit ya Pahit sekali. Aku mencoba lupakan tapi monster yang ada dihatiku tambah mencakar hatiku perih sekali. bisa dibayangkan berapa lama aku mencoba melupakanmu.sudahlah makin aku menceritakan dia makin sakit saja!
Aku memegang gagang pintu, aku melirik sedikit kearah cermin yang tepat berada disamping pintu, mencoba pastikan masih adakah bulir-bulir pahit itu, bisa anda tau kalau Kak Iel melihatku menangis aku akan diceramahin habis-habisan.

Cklekk

''Lama bangetsih, Kakak lumutan tau disini?'' kata iel menggerutu.Aku hanya tersenyum simpul.
''Pantas saja,kak. Jangan terheran sampai saja ada lalat mengerubungi rambutmu'' kataku cekikikan, saat menggodanya (Memang benarsih ada lalat lewat). dia hanya mengibas-ngibaskan tangannya ke atas rambutnya, memastikan apa yang dibilangku benar atau tidak.
''Sudah,jangan bergurau. Garing taugak, Mandi sana cepat''kata dia sinis, mungkin masih marah karena aku mencoba melucu tapi takbisa.
''Yaudah'' kataku beranjak untuk menutup pintu, tapi dihentikan saat aksinya mencegat lenganku.
''Sebentar, Kamu abis nangis ya? Matamu merah dan bulat seperti bola pingpong!''kata iel curiga, Ah demi teori Albert Einsten akan kutukar kejadian ini disaat aku membaca novel biographinya yang begitu panjaaaanggg , daripada harus mendengarkan ceramah Kak Iel. Glek, aku harus jawab apa tuhan.
''Ah ini, aku semalam tidur jam 3 dan bangun jam 5!'' sergahku cepat sebelum mendapat pertanyaan lain yang membuatku semakin lemas, Kak Iel hanya mengangguk paham dan pergi meninggalkanku di TKP.
'Maafkan aku kak yang membohongimu, bukan maksudku begini, hanya saja aku belum tepat untuk kasih tau gimana keadaanku sekarang' gumamku pelan, melihat punggung kakaku yang sudah takada hilang tertelan tangga, aku melanjutkan untuk mandi dan pergi ke rutinitas penjara dunia *Sekolah*.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Vinicea Internasional School 

Sudah jelas terpampang betul tempat dimanaku menuntut ilmu,ketemu teman,ketemu guru-guru, dan lebih pahitnya bertemu 'Dia'. Sejenak aku menghembuskan nafas panjang, sudahlah coba untuk tahun ini tak mengingatnya lagi.
''Kenapa?'' tanya Kak iel melirik kearah ku.
''Tak apa, sudah kak. Aku turun saja, Kak Iel gausah masuk!'' kataku, dengan senyum yang kupaksakan.
''Yasudah bye. nanti pulang sendiri ya kakak Ada tugas bareng'' kata iel tersenyum manis dan pergi melesat dengan Porsche nya itu.

Aku berjalan dengan mood yang berantakan, aku mengambil Iphone yang berada disaku-ku , kulihat masih jam 6.25 dan Tanggal 09-09-2011 , 'Huft berat rasanya harus melihat tanggal itu, Tanggal dimana aku 'Taken dengan dirinya'. Aku berjalan cepat rasanya Mataku sudah ada percikan sungai yang akan segera terjun membasahi kedua pipiku.

Brukk

Aku jatuh tersungkur kebawah, dengan ikhlas sungaiku jatuh ke pipiku.Segeralah aku mengelap buru-buru. Aku takut jika yang kutabrak ini temenku, aku tak mau merubah Ashilla yang disekolah disamakan dengan dirumah. Kau tahu sobat? Selama ini Aku hanya memakai Topeng besi untuk menutupi kesedihan dan kepahitan hatiku, aku tak ingin semuanya merasakan pedih peluhku, aku hanya ingin merasakan sendiri tanpa ada makhluk yang mengetahuiku. Lekasku berdiri untuk melanjutkan perjalanan ke kelas, saat mendongak ah betapa kagetnya melihat dirinya yang berada di depanku kini, Hatiku seperti ada monster yang bergemuruh,mungkin sakit itu kembali datang.

''Hmm, h..hay..Sh..Shilla?'' katanya kikuk. Aku tersenyum manis mencoba melupakanmu mosnter yang sedang bergejolak dihatiku.
''ya Kenapa Kka?''kataku lembut.
Inilah dia Serpihanku dimasa lalu yang membuatku sakit membuat hatiku berdesir inilah dia orangnya Cakka Nuraga, Seorang Lelaki tampan 'The Most Wanted' disekolahku ini, yang berhasil mengambil hatiku lewat jejaring sosial, dia dia yang dulu kurindukan sekarang berada dihadapanku.
Dia membelai rambutku, Oh tidak jangankan memanasnya pipiku ini.tetapi Monster yang ada dihatiku berubah menjadi bunga yang semerbak.
Dia tersenyum, senyum yang selalu membuatku meleleh.
''Maaf'' kata dia singkat dengan satu kalimat saja dia bisa bikin senyumku mengembang.
''Untuk apa?Tak usah dipermasalahkan, oh ya Kka aku ke kelas dulu ya! bye'' kataku menyudahi acara yang kalau dilanjutkan akan membuatku merasakan gempa yang hebat.

Aku pergi meninggalkannya menuju kelasku, tetapi hati ini kembali bergolak tak senang rasanya, ingin hati ini kembali ke masa lalu.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Cakka P.O.V

Aku tahu apa yang dirasakannya,perih mungkin itu yang dirasakannya. 
'Aku bisa lihat Shilla, dari mimikmu,caramu,tingkahmu.Aku tau kalau kamu sakit karenaku,Maafkanku yang dulu shill maaf' kata cakka sedih.
"Broh, lo kemane sih?susyeh deh cyinn dicariinnnya?Kesana kamare ayke nyariin yu"kata Rio berlagak seperti bencong di taman lawang.
''Ehh bo, pliss dehh eyke lagi nyari angin,lagian tadi yyu dans alvin beribut soal nomer dua, ihh cucokk deh boo''kataku ikut-ikutan berlaga bencong.
''ihh,Eyke ikutss donggsss arisannya''kata alvin datang langsung ngikut berlaga bencong. Jadilah Trio Bencong,Ihh Cucoxx Broo :* (Ciumgenit AlvinCakkaRio).

Kriinggggg

Mereka bertiga pun memasuki kelas, menyudahi acara bencong-bencongannya.
Dikelas, Cakka uring-uringan. Ia mengakui kalau dia males dan sangat terlebih lagi males mendengarkan ocehan Bu winda tentang Homo Erectus pelajaran smp yang terus diulang masa-masa SMA.
Sekarangpun, ia sedang memikirkan Shilla 'perempuan yang dulu melengkapi segala kelebihan dan kekurangannya, sekarang hanya serpihan masa lalu yang sudah terpecah,kalau dia saja dulu tak melakukan itu pasti Puzzlenya sudah mencapai kata Finish'.
''Cakka'' kata bu Winda melotot kearah cakka yang sedari tadi melamun entah kemana mungkin tubuhnya masih dikelas tapi raganya entah berkhayal kemana.
''EHEM'' kata bu wida berdehem kencang, tetapi Cakka masih terdiam melanjutkan pikirannya yang melayang nunjauh.
''EHEM, CAKKA NURAGA,APAKAH SEDARI TADI KAMU TAK MENDENGARKAN YANG IBU TERANGIN'' kata bu winda mencak-mencak dan sekarang tangannnya sudah bertengger manis ditelinga cakka.
''Wadawww, Ajegile.Pelan kek bu selaw aja kayak angin semiwirr''kata cakka meringis kesakitan dan dilanjutkan cengengesan.
''Sekarang sebagai hukumannya lari 5 kali puteran dilapangan,CEPAT'' kata bu winda dengan suara yang kalem tiba-tiba menjadi rockes.
''Tega banget bu. Yadeh bu saya kan murid yang baik,ganteng,patut terhadap guru''kata Cakka pede sambil menaik turunkan alisnya.
'HOOOO,MAU LO'koor anak laki-laki.
'ITUSIH PASTI KALAU CAKKA PERFECT,AAA' kata anak perempaun yang tak kalah nyaringnya.
''CEPAT CAKKA SEBELUM SAYA TAMBAHKAN HUKUMANMU YAA'' kata Bu winda senyum kemerdekaan '45.
Cakkapun segera ngibrit kelapangan dan berlari 5 kali puteran sebelum ia terkena aungannya harimau, hii.
Setelah selesai,dia pun sengaja kabur untuk tidak mengikuti pelajaran Bu winda.dia menuju ke Taman belakang,disitu tempat dimana banyaakk penuh kenangann. kenangan bersamanya.Tahukan siapa?

saat berjalan kearah Taman belakang ,cakka mendengar sebuah tangisan,'sepertinya perempuan' fikir cakka.
dia terus berjalan mengikuti dimana arah tangisan tersebut.
Betapa kagetnya saat ia melihat disemak-semak  kalau itu adalah Shilla,ya Ashilla Zahrantiara.Kepingan puzzle nya dulu.
dia mendekat kearah Shilla dan duduk disampingnya.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Ashilla P.O.V

Sengaja aku tidak megikuti pelajarannya pak Dave, dia takmau merusak moodnya lagi, mood yang sudah jelek ditambah ceramahan yang membosankan. Dia mengambil IPhonenya dan memasangkan Headset. dia ingin menghilangkan penatnya,coba saja Mood boosternya dulu kembali padanya.Mungkin dia tak cinta padaku lagi? Sehingga menemukan Perempuan yang tepat?

Susahnya Menunggu sesuatu tanpa kepastian.
I Feel like Im Waiting for 'So-m-one'  That Isn't going to Happpen?

Dia menemukan track yang tepat untuk menetralkan kembali?oh tidak, bukan mungkin untuk bisa menimbulkan rasa sakitnya lagi.

I'm here alone, didn't wanna leave
My heart won't move, it's incomplete
Wish there was a way that I can make you understand

But how do you expect me?
to live alone with just me
'Cause my world revolves around you
It's so hard for me to breathe

lama-kelama sungai dipipiku kembali mengalir, lebih deras dari sebelum yang apa kubayangkan.
kututup wajahku dengan tanganku ,tak tahu apa yang harus kulakukan.

tiba-tiba ada yang membelai rambutku dan mendekapkanku ke pelukannya,aku tahu siapa yang memliki pelukan hangat ini, Pasti Dia?You know lah?

''Kamu kenapa? Aku gabakal ninggalin kamu kok''katanya melepas pelukannya, dia mengelap bulir-bulir yang tersisa lembut di pipiku,Aku tersenyum.
''Ngapain kamu kesini?Masih jam pelajaran kan?''kataku mengelak sebelum dia tau semburat memanas ini sudah mulai kelihatan.
''Suka-suka dong! kamu juga ngapain disini?''kata Cakka membalikkan pertanyaan.
''Melepas kesedihan''Kataku jujur, bahkan sangat jujur sama dia.
''Jangan sedih dear, Loveyousomuch'' bisiknya pelan.

Cupp.

dia mendaratkan cium kepipi kiriku ah tak tau kenapa seperti, terbang ke langit tujuh melewati planet yang palingg romantis dan jangan dilajutkan lagi.
Semburat dipipiku berubah menjadi merah,merah sekali, aku menundukkan mukaku tak mau sampai kelihatan pipiku ini.
Tiba-tiba, dia menarik daguku, Dia tersenyum manis, manis sekali,bahkan lebih manisan ini ketimbang senyumnya Justin #ngaco.

''Would you be My Girlfriend again, Ashilla Zahrantiara?Loveyousomuch tomorrow,forever,and last'' kata dia mengenggam tanganku, erat sekali. ah tentramnya genggaman ini.

''Yes,I would.I would''kataku sengaja mengulang kata-katanya.

Dia memelukku Erat sekali.

''ILYSM Kodok'' bisiknya.
''ILYSM too Bebek''bisikku senang.


-End-


Comment and Like
Maaf Gaje yaa! Maaf kalau ada yang protes sama ini Cerpen! :')
Ada yang aneh pasti yakin?:D
Come back plis Cakshill